Bicara masalah PLTN, sebenarnya Indonesia sudah tertinggal jauh oleh beberapa negara tetangga, seperti Korea misalkan. Konon negeri ginseng ini dulu start pemanfaatan teknologi nuklirnya bareng-bareng dengan negeri kita. Kini mereka sudah memiliki empat belas PLTN. Dengan pasokan energi yang cukup, dan murah kita tahu, mereka telah mampu menjual hasil industrinya secara besar-besaran ke berbagai negara. Hasil inilah yang bisa diandalkan sebagai salah satu sumber terbesar pendapatan bangsa dan negaranya. Taiwan saja sekarang sudah punya empat PLTN, bahkan ada kabar, katanya Malaysia salah satu negara tetangga kita yang paling dekat, sudah ancang-ancang untuk membangun PLTN, kalau itu benar dan terjadi, akhh… mau bicara apa? Dulu negeri Jiran ini belajar teknologi nuklir di Indonesia.Boleh dikatakan kitalah yang menjadi guru. Sedangkan kita, baru rencana? Itu pun masih menyisakan pro dan kontra yang belum kunjung selesai. Mungkin kita akan bernasib seperti umumnya seorang guru, dia senang dan bahagia kalau muridnya berhasil dan jadi orang besar, sedangkan guru ya tetap guru saja. Tetapi kalau begini terus terusan, jangan-jangan nanti kita bisa keduluan membangun PLTN oleh Timor Leste, dan kita akan membeli listrik dari negeri di ujung timur itu. Padahal kecukupan energi yang bisa dibeli dengan harga murah, akan sangat mempengaruhi peningkatan laju pertumbuhan pembangunan ekonomi bangsa dan negara. Kebutuhan energi bukan monopoli segelintir orang atau kelompok tertentu, tetapi untuk kemakmuran bersama.
Mungkin yang perlu disimak dalam-dalam, adalah bagaimana sikap rakyat Iran . Meski program nuklir Iran mendapat tentangan keras dari negara-negara barat terutama Amerika Serikat. Tetapi seluruh rakyat Iran mendukung program tersebut. Bisakah kita bahu membahu bersama pemerintah membangun bangsa dan negara demi kemakmuran rakyat? Atau kita hanya heboh berkutat dalam perdebatan adu mulut yang tiada berujung di televisi dan koran-koran? Sementara bangsa kita semakin jauh saja ketinggalan dari negara-negara lain. Hah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar